March 04, 2015
Selembar puisi Untukmu mami Dentang nafasmu menyeruak hari sampai bmagrib bukan ada lemah menulis diwajah ayumu bukan ada sesal zaman semua wajib kau lalui Langkah itu langsung berjalan buat kami Dua peri kecilmu Desah mimpimu berlari memburu bintang berhajat kami
menjadi mutiara terindahmu dalam semua fungsi yang engkau mainkan di jagat Ini posisi terbaikmu dalam letih anda rangkai kata pandai untuk kita Mengurai senyum disetiap perjalanan kami mendera doa disetiap detak nafas kita bunda kamu permata dihati kita ruang hatimu
begitu molek limit kita tidak piawai mencapai dalamnya derai air matamu menguntai sebuah ( Baca Juga : ibu tersayang ) ambisi dalam setiap sholat malammu ibunda kami hanya ingin menjelma sebuah inginan untukmu Membopong semua mimpimu intern pundak kami ibu jangan benci kami misalnya kami membuatmu meratap
Terima Kasih umi emak rambutmu waktu ini usai mulai memutih Kulitmu tidak lagi kencang Penglihatanmu bukan lagi tersurat Jalanmu masa ini pernah mulai goyang tetapi apa yang kelihatan Semua itu tidak sempat engkau rasakan Semua itu tidak tahu anda pedulikan hamba perasaan
semua itu untuk anakmu sejauh jalan anda mengguit rejeki sejauh masa saudara berhitung Berapa surplus kamu bisa hari ini Tuk membayar semua letihmu engkau tak lagi mampu membedakan Mana tengah hari mana malam semangat mengalahkan gemetar kakimu Dan segenap rasa lelahmu
Ini semua buat siapa cuma bagi anakmu buah hati yang kamu impikan menjelma individu dahsyat Mencapai setumpuk asa bunda sampai kapanpun Anakmu not kan sudah lupa buat semua bantuan do a dan mengalami keringat yang kamu cucurkan emak saudara tamat terlalu
besar berbakti cuma surga yang pantas membayar tulusmu cuma Tuhan yang pantas menjagamu loka dan akherat ibunda Anakmu kan berkepanjangan merindumu Do a dekat setiap hembus nafas ini peroleh kasih ibunda bagi semua ikhlasmu Doa mu ibu umi beta mengetahui
Semua letihmu itu rela Dan akupun mengerti Bukan apa apa yang kamu mau tuan tidak pernah inginkan apa apa ( Baca Juga : http://www.doaibutersayang.com ) umi Dulu engkau pernah berbilang Cepatlah akbar anakku Jadilah tuan keturunan Adam besar Yang membesarkan kalbu ibu mama Semua hebatku tidak kan
pernah ada tanpa rela pengorbananmu bunda Sabdamu merupakan do a Do a yang kencang terdengar Dan absolut didengar Bukan gelimang kemewahan tuk membalas Bukan pula tahta dan mahkota bersujud dan setia jualah harta yang real DOA kepada mami aku tak
tau apa yang wajib kuLakukan minus ia dirinya yang selalu menerima hamba dia yang bukan sudah penat menasehatiku dirinya yang senantiasa mengawani DiaLah mak jiwa yang senantiasa menjagaku minus beliau aku merasa hampa beroperasi dekat ardi ini tanpa nya abdi
buk
Posted by: jendelakamar85 at
04:07 AM
| No Comments
| Add Comment
Post contains 421 words, total size 3 kb.
34 queries taking 0.1749 seconds, 74 records returned.
Powered by Minx 1.1.6c-pink.